Tahun 2015 ditandai dengan beberapa peristiwa besar yang menjadi konsumsi media massa dunia. Kota Paris mengalami dua kali serangan teroris, lebih dari sejuta pengungsi mendarat di Eropa, umat manusia mulai meneliti planet Pluto, serta Donald Trump yang sama sekali tidak diunggulkan ternyata mendapat dukungan yang cukup luas dari rakyat Amerika. Belum lagi beberapa peristiwa besar lain yang terjadi di tahun 2015.
Dengan semua peristiwa di atas seharusnya dunia jurnalistik sudah cukup mendapat sumber artikel yang menarik. Tetapi ternyata tidak. Para jurnalis nakal ini masih harus melakukan berbagai upaya untuk memuaskan dahaga mereka termasuk memalsukan sebuah berita. Karena itulah sebagai konsumen, sudah seharusnya melakukan check dan recheck sebuah berita sebelum kita share atau kita yakini kebenarannya. Dari berita-berita sederhana hingga berita-berita berat, berikut daftar 5 berita bohong yang menipu dunia di tahun 2015 versi mbakbro.com :
Tetapi tidak semua orang mudah diyakinkan dengan video tersebut. Beberapa orang mulai berusaha menggali lebih dalam kebenarannya karena ada satu hal yang mencurigakan, yaitu tidak adanya video lain yang diunggah oleh warga kota Foshan, China, tempat dimana penampakan kota di awan tersebut terjadi. Karena menurut logika, jika memang peristiwa tersebut terjadi di sana, tentu tidak hanya satu orang yang akan berusaha mengabadikan momen istimewa tersebut. Dan benar saja, setelah dilakukan pendalaman, video tersebut tidak lebih dari video hoax dengan efek CGI komputer.
Gambar di atas adalah salah satu yang digunakan oleh para jurnalis nakal untuk melakukan propaganda mendiskreditkan para pengungsi. Padahal fakta yang sebenarnya adalah foto tersebut diambil pada tahun 2012, bukan tahun 2015. Kemudian orang-orang yang nampak melawan polisi Jerman tersebut sama sekali bukan pengungsi. Mereka adalah warga negara Jerman yang memprotes demonstrasi pengikut sayap kanan di Bonn, Jerman, pada bulan Mei 2012. Yang terakhir adalah bendera yang digunakan mereka sama sekali bukanlah bendera ISIS meskipun mempunyai latar belakang hitam dengan tulisan putih, sama seperti yang digunakan ISIS.
Berita ini mulai dibantah ketika beberapa ilmuwan dengan kawalan ketat angkatan bersenjata Polandia ditugaskan oleh pemerintah setempat untuk menyelidiki masalah ini. Dan setelah melakukan penelitian menyeluruh, ternyata tidak ditemukan apa-apa di sana. Namun, meskipun pemerintah Polandia telah mengumumkan hal ini secara resmi, beberapa jurnalis masih saja menulis berita ini dari sudut pandang mereka, menambahkan unsur-unsur petualangan fiksi untuk menarik minat pembaca.
Sayangnya sekali lagi berita itu ternyata bohong belaka. Sumber dari berita itu adalah website Thug Life Video (TLV) yang kemudian dilansir oleh CartelBlog.com. Sekedar informasi, website TLV sudah terkenal seringkali melansir berita-berita palsu, termasuk yang paling ramai diperbincangkan adalah cerita tentang El Chapo yang menugaskan pembunuh bayaran menghabisi Donald Trump.
Tentu saja pihak keamanan di negara-negara Eropa tersebut tidak tinggal diam. Mereka berusaha meneliti di bandara udara, stasiun, dan terminal perihal keterangan Emile. Saat itulah baru terbukti bahwa ternyata perjalanan Emile selama enam hari tersebut adalah fiktif. Perjalanan Emile dari Kroasia ke Jerman dilakukan dengan naik pesawat terbang. Hal ini didapat dari catatan penumpang pesawat yang mendarat di Paris. Selain tabloid The Sun yang harus meminta maaf, Emile pun harus menjalani persidangan atas berita palsunya yang mengakibatkan sentimen negatif masyarakat Eropa kepada pengungsi Timur Tengah semakin meningkat.
Bagaimana menurut pendapat Anda? Silahkan tulis komentar Anda pada kolom di bawah. Terimakasih.
Dengan semua peristiwa di atas seharusnya dunia jurnalistik sudah cukup mendapat sumber artikel yang menarik. Tetapi ternyata tidak. Para jurnalis nakal ini masih harus melakukan berbagai upaya untuk memuaskan dahaga mereka termasuk memalsukan sebuah berita. Karena itulah sebagai konsumen, sudah seharusnya melakukan check dan recheck sebuah berita sebelum kita share atau kita yakini kebenarannya. Dari berita-berita sederhana hingga berita-berita berat, berikut daftar 5 berita bohong yang menipu dunia di tahun 2015 versi mbakbro.com :
1. Kota mengapung di awan, China
Pada bulan Oktober 2015, portal berita Independent (UK) menerbitkan berita berjudul, “Awan tebal melayang di China, menampakkan bayangan kota yang mengapung”. Berita yang sama juga muncul di YouTube dan TV lokal di China. Karena hebohnya berita ini, kanal “Paranormal Crucible” mendapatkan lebih dari tiga juta pengunjung hanya dalam beberapa hari. Sebagian dari pengunjung bahkan mengomentari bahwa bayangan kota tersebut membuktikan adanya alien di bumi.Tetapi tidak semua orang mudah diyakinkan dengan video tersebut. Beberapa orang mulai berusaha menggali lebih dalam kebenarannya karena ada satu hal yang mencurigakan, yaitu tidak adanya video lain yang diunggah oleh warga kota Foshan, China, tempat dimana penampakan kota di awan tersebut terjadi. Karena menurut logika, jika memang peristiwa tersebut terjadi di sana, tentu tidak hanya satu orang yang akan berusaha mengabadikan momen istimewa tersebut. Dan benar saja, setelah dilakukan pendalaman, video tersebut tidak lebih dari video hoax dengan efek CGI komputer.
2. Pengungsi ISIS melawan polisi, Jerman
Tidak bisa disangkal, di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa beberapa di antara berita besar yang menguras emosi dan menjadi topik hangat di tahun 2015 adalah penembakan massal, terorisme, dan kasus rasial. Tetapi yang paling banyak mengundang kontroversi adalah pengungsi Timur Tengah. Karena seperti kita tahu lebih dari satu juta migran dan pengungsi dari kawasan ini telah mendarat di Eropa selama tahun 2015. Berita-berita bohong yang menyudutkan mereka kemudian menyebar luas dan menyebabkan rasa antipati kepada mereka. Salah satu berita bohong yang beredar luas dan dipercayai sebagai kebenaran adalah adanya hubungan kuat antara para pengungsi tersebut dengan ISIS.Gambar di atas adalah salah satu yang digunakan oleh para jurnalis nakal untuk melakukan propaganda mendiskreditkan para pengungsi. Padahal fakta yang sebenarnya adalah foto tersebut diambil pada tahun 2012, bukan tahun 2015. Kemudian orang-orang yang nampak melawan polisi Jerman tersebut sama sekali bukan pengungsi. Mereka adalah warga negara Jerman yang memprotes demonstrasi pengikut sayap kanan di Bonn, Jerman, pada bulan Mei 2012. Yang terakhir adalah bendera yang digunakan mereka sama sekali bukanlah bendera ISIS meskipun mempunyai latar belakang hitam dengan tulisan putih, sama seperti yang digunakan ISIS.
3. Kereta Pengangkut Emas Nazi, Polandia
Pada Agustus 2015, dua orang pemburu harta karun mengaku menemukan sebuah kereta api Nazi yang penuh emas permata terkubur di luar kota Walbrzych, Polandia. Media massa pun menyambut berita ini penuh antusias, sementara para pemburu harta karun lainnya juga berdatangan ke kota ini hingga membuat kota kecil yang sebelumnya sepi dan tenang ini menjadi hiruk pikuk.Berita ini mulai dibantah ketika beberapa ilmuwan dengan kawalan ketat angkatan bersenjata Polandia ditugaskan oleh pemerintah setempat untuk menyelidiki masalah ini. Dan setelah melakukan penelitian menyeluruh, ternyata tidak ditemukan apa-apa di sana. Namun, meskipun pemerintah Polandia telah mengumumkan hal ini secara resmi, beberapa jurnalis masih saja menulis berita ini dari sudut pandang mereka, menambahkan unsur-unsur petualangan fiksi untuk menarik minat pembaca.
4. El Chapo menyatakan perang terhadap ISIS
Kepala kartel narkoba terkenal dari Mexico, El Chapo, adalah salah satu manusia paling berbahaya di dunia. Karena itu ketika ada berita bahwa ISIS membuat gara-gara dengan gang El Chapo, portal-portal berita segera berlomba-lomba untuk menayangkannya. Termasuk dua portal berita top The Washington Post dan New York Post. Bayangkan saja, dua musuh bebuyutan Amerika, yaitu ISIS dan kartel El Chapo, saling membantai! Tentu akan menjadi sebuah berita fenomenal.Sayangnya sekali lagi berita itu ternyata bohong belaka. Sumber dari berita itu adalah website Thug Life Video (TLV) yang kemudian dilansir oleh CartelBlog.com. Sekedar informasi, website TLV sudah terkenal seringkali melansir berita-berita palsu, termasuk yang paling ramai diperbincangkan adalah cerita tentang El Chapo yang menugaskan pembunuh bayaran menghabisi Donald Trump.
5. Penyelundupan Teroris ke Perancis
Setelah peristiwa serangan Paris, tabloid terkenal dari Inggris, The Sun, menerbitkan reportase investigatif reporter Emile Ghessen yang menyelundupkan dirinya sendiri dari Turki ke Paris tanpa menggunakan paspor dengan menyamar sebagai pengungsi Syiria. Perjalanan Emile dimulai dengan menyeberang dari Turki ke Kroasia, kemudian ke Jerman dengan menumpang kereta barang. Butuh waktu hanya enam hari perjalanan dari Turki untuk sampai ke Paris. Jika reportase Emile ini benar, maka hal ini akan memberikan tamparan keras kepada pihak keamanan negara-negara tersebut, melihat betapa mudahnya untuk menyelundupkan diri tanpa paspor melewati keamanan mereka.Tentu saja pihak keamanan di negara-negara Eropa tersebut tidak tinggal diam. Mereka berusaha meneliti di bandara udara, stasiun, dan terminal perihal keterangan Emile. Saat itulah baru terbukti bahwa ternyata perjalanan Emile selama enam hari tersebut adalah fiktif. Perjalanan Emile dari Kroasia ke Jerman dilakukan dengan naik pesawat terbang. Hal ini didapat dari catatan penumpang pesawat yang mendarat di Paris. Selain tabloid The Sun yang harus meminta maaf, Emile pun harus menjalani persidangan atas berita palsunya yang mengakibatkan sentimen negatif masyarakat Eropa kepada pengungsi Timur Tengah semakin meningkat.
Bagaimana menurut pendapat Anda? Silahkan tulis komentar Anda pada kolom di bawah. Terimakasih.
Baca juga :
Silahkan mengcopy isi artikel di blog ini tetapi harus disertakan link sumber (aktif). Apabila Admin menemukan konten yang tidak menyertakan link sumber (aktif), Admin akan mengirimkan DMCA Complaint ke pihak Google.
Anda tentu tidak mau website atau blog Anda kena deindex bukan?
manusia setan bayaran israel biadab pembuat fitnah yang membinasakan orang-orang muslim.
ReplyDeletemanusia setan lebih kejam dari monster apapun, mereka kelompok manusia penipu merampas hak orang lain dengan cara menindas dengan tangan orang lain
dan merekalah yang melindungi para pencuri2 berkelasa dunia berkedok kemanusiaan
Manusia dan instansi pemerintahan yang berbohong dan dilindungi hukum sama saja negri kafir dan masih juga disiarkan di televisi sama saja negri munafik 100 % kalo hidup saya di negri ini saya sama saja hidup dibawah kedoliman harusnya perusahaan berbasis internet disingkirkan di negri ini bayak yang dikorbankan harta benda nyawa terus kapan kehidupan kami tenang dan bahagia sejah tera seperti perkataan di undang undang 45 tolong pemerintahan yang agung dengar saya orang miskin jangan ditipu terus masak ada penipuan jelas ada buktinya di media masa dan media sosial dan berita dibiarkan terus saya menuntut balas keadilan tolong medis televisi isinya yang benar innalilahi rojiun
ReplyDelete