1. Festival Vegetarian, Thailand
 |
| Festival Vegetarian di Phuket |
Festival Sembilan Raja Dewa adalah sebuah festival selama sembilan hari yang dilakukan oleh penganut agama Tao, dimulai pada awal bulan kesembilan kalender Cina. Festival ini umum dilakukan di negara Myanmar, Singapura, Malaysia, Thailand, dan di kepulauan Riau. Di negara Thailand, festival ini disebut juga sebagai Festival Vegetarian. Selain sebagai bentuk pemujaan kepada para dewa, festival ini juga dimaksudkan sebagai tanda kedewasaan.
Bagi Anda yang takut melihat darah, disarankan untuk tidak menonton festival ini. Karena dalam festival yang dilaksanakan di Phuket ini disuguhkan berbagai atraksi yang mengerikan. Para peserta awalnya dibuat kesurupan, kemudian satu persatu mulai mengiris atau melubangi pipi, tangan, wajah, punggung atau perut dengan pisau, gergaji, kapak, pedang dan lain-lain. Tanpa dibius !
2. Suku Mursi, Ethiopia dan Suku Kayopo, Brazil
 |
| Lip Plate |
Kedua suku ini meskipun tinggal di tempat yang berjauhan, yaitu di Afrika dan di Amerika Selatan, mempunyai adat yang sama, yaitu Lip Plate (Piring Bibir).
Wanita suku Mursi mulai memakai piring ini antara 6 bulan hingga 1 tahun sebelum mereka menikah. Bibir bagian bawah dilubangi sekitar 1-2 cm, kemudian dipasang kayu berbentuk lingkaran. Setelah luka itu sembuh, sedikit demi sedikit ukuran diameter benda yang dipasang mulai bertambah dan tidak lagi menggunakan kayu akan tetapi diganti dengan piring yang terbuat dari tanah liat. Ukuran diameter piring bisa mencapai antara 8 hingga 20 cm.
Sementara para pria suku Kayopo yang tinggal di Amazon, Brazil, menggunakan piring bibir ini sebagai tanda keberanian dan kekuasaan. Sehingga ukuran diameter piring paling lebar digunakan oleh kepala suku.
Adat aneh lain yang juga menarik : Upacara Pernikahan Super Aneh, Hukuman Mati Paling Brutal Bagian 1 dan Bagian 2
3. Suku Dinka, Sudan
 |
| Wanita Suku Dinka |
Suku Dinka tinggal di daerah sebelah selatan Sudan sebagai petani dan peternak. Ketika menginjak usia remaja, para gadis dan jejaka suku Dinka harus merajah wajah sedemikian rupa sebagai bentuk identitas sosial bagi mereka. Dan anehnya, kebanyakan dari mereka tidak menangis ketika dukun setempat menempelkan pisau yang panas membara ke wajah mereka.
4. Suku Apatani, India
 |
| Wanita Suku Apatani |
Pada jaman dahulu, para perempuan warga suku Apatani terkenal karena kecantikannya. Bahkan konon karena dianggap terlalu cantik, mereka harus membuat wajah mereka menjadi “kurang menarik” sebagai sebuah bentuk perlindungan dari serangan suku-suku lain. Nah, demi tujuan inilah maka akhirnya mereka mempunyai suatu adat yang ekstrim, yaitu memodifikasi wajah mereka dengan membuat dua lubang di hidung. Dan tampaknya mereka cukup berhasil !
5. Suku Kayan, Myanmar/Thailand
 |
| Wanita Suku Kayan |
Suku Kayan aslinya berdarah campuran Tibet-Myanmar dan tinggal di pedalaman Myanmar. Namun pada tahun 1980-1990, karena konflik rezim militer di Myanmar, mereka menyeberang perbatasan Thailand dan menetap di sana.
Suku ini dikenal mempunyai adat yang unik, yaitu para perempuan anggota suku ini wajib memakai gelang kuningan di leher mereka. Suku ini mempercayai bahwa semakin panjang leher seorang wanita, akan semakin cantik. Beberapa wanita suku ini bahkan bisa memakai gelang ini sebanyak 25 gelang di leher mereka dan mulai memakainya ketika berumur 5 tahun.
Kini, wanita-wanita suku Kayan dijadikan salah satu obyek wisata turis. Orang luar menyebut mereka sebagai “Si Leher Panjang” atau “Wanita Jerapah”.
Silahkan mengcopy isi artikel di blog ini tetapi harus disertakan link sumber (aktif). Apabila Admin menemukan konten yang tidak menyertakan link sumber (aktif), Admin akan mengirimkan DMCA Complaint ke pihak Google.
Anda tentu tidak mau website atau blog Anda kena deindex bukan?
SADIS..
ReplyDelete