Salah satu hal yang membedakan antara manusia dan hewan adalah sejak usia dini kita sadar betul bahwa suatu saat nanti kita pasti akan mati. Kesadaran ini menghasilkan suatu pertanyaan besar yang hingga kini tidak mampu dijawab secara ilmiah, adakah kehidupan setelah kematian?
Jika kita melihat dari sudut pandang agama tentu saja jawabannya sudah jelas ada, seperti yang kita percaya sejak nenek moyang kita. Lalu bagaimana jika dilihat dari kacamata ilmiah? Sepanjang sejarah peradaban manusia telah banyak sekali teori yang diungkapkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia tentang hal ini. Terlepas dari sudut pandang agama, boleh percaya boleh juga tidak, berikut lima fakta ilmiah tentang adanya kehidupan setelah kematian versi mbakbro.com :
Akan tetapi anehnya, saat itu juga roh Pam seakan-akan melayang keluar dari tubuhnya. Dia mampu melihat apa saja yang dilakukan oleh tim dokter yang berjumlah 20 orang. Dia juga mampu menceritakan kembali dengan persis apa saja yang mereka bicarakan. Suatu hal yang seharusnya tidak mungkin bisa dilakukannya mengingat dia dalam kondisi koma dan mata telinganya tertutup rapat. Sebelum para dokter selesai dengan operasinya Pam melihat sebuah cahaya putih menyilaukan dan segera menuju ke arahnya. Saat itulah Pam terbangun, beberapa hari setelah operasinya dilakukan dengan sukses.
Pengalaman Pam Reynolds inilah yang disebut sebagai Out of Body Experiences (OBE) yang dipercaya menjadi salah satu bukti adanya kehidupan setelah kematian.
Dari penelitian yang telah dilakukannya, Dr. Greyson menemukan bahwa jumlah pasien yang menyatakan bertemu dengan anggota keluarga yang telah mati berjumlah jauh lebih banyak dari yang tidak. Jika hal ini diakibatkan oleh halusinasi tentu akan lebih banyak yang bertemu anggota keluarga yang masih hidup, bukan yang telah mati. Yang lebih aneh lagi adalah beberapa di antara mereka bahkan menyatakan bertemu kakek atau nenek yang mereka sendiri bahkan tidak mengenalnya akan tetapi mampu menceritakan secara tepat bentuk tubuh dan ciri-ciri mereka.
Para responden menjadi lebih terbuka, tidak lagi takut akan kematian, lebih bahagia, lebih bersikap positif, dan menjadi lebih suka bergaul. Menariknya, hal ini tidak hanya terjadi pada responden yang religius akan tetapi juga terjadi pada mereka yang mengaku tidak beragama. Karena hal inilah Dr. Lommel kemudian menyimpulkan bahwa pengalaman di batas hidup dan mati ini sama sekali bukanlah akibat halusinasi semata.
Dari ke 31 responden yang diteliti, semuanya mengklaim mendapatkan penglihatan ketika dalam kondisi di ambang batas hidup dan mati. Entah itu berupa cahaya putih menyilaukan, bertemu keluarga yang telah mati, atau melayang keluar dari tubuh. Semua ini memang hanya sebatas apa yang dikatakan para responden sehingga tidak bisa dijadikan bukti yang super valid adanya hidup sesudah mati. Tetapi setidaknya menimbulkan pertanyaan menggelitik, bagaimana bisa seseorang yang buta sejak lahir menceritakan suatu pengalaman yang didapatnya secara visual?
Dalam satu kasus di Sri Lanka, seorang balita mampu menceritakan dengan mendetail tentang kehidupan sebelumnya, rumahnya di mana, siapa saja nama keluarganya, dan bagaimana dia meninggal. Ketika ‘kicauan’ anak ini kemudian diteliti, ternyata semua memang benar adanya. Yang lebih mengejutkan lagi adalah dua di antara subyek penelitian Dr. Stevenson mampu membantu polisi menemukan siapa pembunuh mereka di kehidupan sebelumnya.
Bagaimana menurut pendapat Anda? Silahkan tulis komentar Anda pada kolom di bawah. Terimakasih.
Jika kita melihat dari sudut pandang agama tentu saja jawabannya sudah jelas ada, seperti yang kita percaya sejak nenek moyang kita. Lalu bagaimana jika dilihat dari kacamata ilmiah? Sepanjang sejarah peradaban manusia telah banyak sekali teori yang diungkapkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia tentang hal ini. Terlepas dari sudut pandang agama, boleh percaya boleh juga tidak, berikut lima fakta ilmiah tentang adanya kehidupan setelah kematian versi mbakbro.com :
1. Out of Body Experiences (OBE)
Pada tahun 1991, penyanyi Pam Reynolds terkena penyakit mematikan aneurysm atau kelainan pembuluh darah otak. Hanya ada dua pilihan pahit untuknya, jika dibiarkan dia pasti segera mati atau dioperasi dengan resiko kematian pula. Pam memilih pilihan yang kedua. Tubuhnya kemudian didinginkan hingga mencapai 15 derajat celcius sementara darah di otaknya dialirkan. Mata dan telinga Pam ditutup rapat agar kesadarannya tidak terganggu. Pam pun jatuh dalam kondisi koma.Akan tetapi anehnya, saat itu juga roh Pam seakan-akan melayang keluar dari tubuhnya. Dia mampu melihat apa saja yang dilakukan oleh tim dokter yang berjumlah 20 orang. Dia juga mampu menceritakan kembali dengan persis apa saja yang mereka bicarakan. Suatu hal yang seharusnya tidak mungkin bisa dilakukannya mengingat dia dalam kondisi koma dan mata telinganya tertutup rapat. Sebelum para dokter selesai dengan operasinya Pam melihat sebuah cahaya putih menyilaukan dan segera menuju ke arahnya. Saat itulah Pam terbangun, beberapa hari setelah operasinya dilakukan dengan sukses.
Pengalaman Pam Reynolds inilah yang disebut sebagai Out of Body Experiences (OBE) yang dipercaya menjadi salah satu bukti adanya kehidupan setelah kematian.
2. Pertemuan dengan keluarga yang telah mati
Salah satu pengalaman yang sering dirasakan orang-orang yang pernah mati suri adalah bertemu dengan anggota keluarga yang telah mati. Banyak pihak berpendapat bahwa hal ini adalah akibat halusinasi ekstrem ketika otak tidak bisa berfungsi secara normal tetapi Dr. Bruce Greyson dari University of Virginia berpendapat lain.Dari penelitian yang telah dilakukannya, Dr. Greyson menemukan bahwa jumlah pasien yang menyatakan bertemu dengan anggota keluarga yang telah mati berjumlah jauh lebih banyak dari yang tidak. Jika hal ini diakibatkan oleh halusinasi tentu akan lebih banyak yang bertemu anggota keluarga yang masih hidup, bukan yang telah mati. Yang lebih aneh lagi adalah beberapa di antara mereka bahkan menyatakan bertemu kakek atau nenek yang mereka sendiri bahkan tidak mengenalnya akan tetapi mampu menceritakan secara tepat bentuk tubuh dan ciri-ciri mereka.
3. Perubahan perilaku pasien NDE
Pada tahun 2001, Dr. Pim van Lommel dari Belanda meneliti para pasien yang pernah mengalami Near-Death Experiences (NDE) dengan tujuan untuk mengetahui apakah mereka mampu mengingat pengalaman mereka di saat berada di batas hidup dan mati. Hasil dari penelitian tersebut ternyata hampir semuanya mampu mengingat dengan sempurna dan anehnya pengalaman tersebut semuanya berdampak positif dalam perilaku sehari-hari para responden.Para responden menjadi lebih terbuka, tidak lagi takut akan kematian, lebih bahagia, lebih bersikap positif, dan menjadi lebih suka bergaul. Menariknya, hal ini tidak hanya terjadi pada responden yang religius akan tetapi juga terjadi pada mereka yang mengaku tidak beragama. Karena hal inilah Dr. Lommel kemudian menyimpulkan bahwa pengalaman di batas hidup dan mati ini sama sekali bukanlah akibat halusinasi semata.
4. Orang buta bisa melihat ketika mengalami NDE dan OBE
Prof. Kenneth Ring dan Prof. Sharon Cooper adalah penulis dari buku Mindsight: Near-Death and Out-of-Body Experiences in the Blind. Buku ini singkatnya merupakan rangkuman dari penelitian selama bertahun-tahun yang dilakukan kedua profesor ini pada orang-orang yang buta sejak lahir yang mendapat penglihatan ketika dalam kondisi NDE dan OBE.Dari ke 31 responden yang diteliti, semuanya mengklaim mendapatkan penglihatan ketika dalam kondisi di ambang batas hidup dan mati. Entah itu berupa cahaya putih menyilaukan, bertemu keluarga yang telah mati, atau melayang keluar dari tubuh. Semua ini memang hanya sebatas apa yang dikatakan para responden sehingga tidak bisa dijadikan bukti yang super valid adanya hidup sesudah mati. Tetapi setidaknya menimbulkan pertanyaan menggelitik, bagaimana bisa seseorang yang buta sejak lahir menceritakan suatu pengalaman yang didapatnya secara visual?
5. Anak-anak yang mampu mengingat ‘kehidupan lama’ mereka
Dr. Ian Stevenson adalah orang yang dikenal mendedikasikan seluruh tenaga dan pikirannya untuk meneliti dan membuktikan adanya reinkarnasi. Selama empat puluh tahun terakhir, Dr. Stevenson telah mendokumentasikan lebih dari 2000 kasus anak-anak balita yang mampu mengingat ‘kehidupan lama’ mereka. Hampir semuanya mempunyai ingatan yang jelas tentang kehidupan dan kematian mereka sebelumnya.Dalam satu kasus di Sri Lanka, seorang balita mampu menceritakan dengan mendetail tentang kehidupan sebelumnya, rumahnya di mana, siapa saja nama keluarganya, dan bagaimana dia meninggal. Ketika ‘kicauan’ anak ini kemudian diteliti, ternyata semua memang benar adanya. Yang lebih mengejutkan lagi adalah dua di antara subyek penelitian Dr. Stevenson mampu membantu polisi menemukan siapa pembunuh mereka di kehidupan sebelumnya.
Bagaimana menurut pendapat Anda? Silahkan tulis komentar Anda pada kolom di bawah. Terimakasih.
Baca juga :
Silahkan mengcopy isi artikel di blog ini tetapi harus disertakan link sumber (aktif). Apabila Admin menemukan konten yang tidak menyertakan link sumber (aktif), Admin akan mengirimkan DMCA Complaint ke pihak Google.
Anda tentu tidak mau website atau blog Anda kena deindex bukan?
Bisa gak ya gambar mata orang yang rusak seperti jeruk itu jangan ditampilin terus di shortcut ? Merinding saya. Liat lagi, merinding lagi. Mbok ya shortcut yg lain saja.
ReplyDeleteMaaf, thumbnail itu keluarnya otomatis. Saya juga tidak tahu kenapa masih keluar terus. Padahal postingannya sendiri udah saya hapus karena banyak yang komplain serupa.
Delete