Begitu seringnya media massa memberitakan masalah kriminalitas, penyalahgunaan kekuasaan, pertikaian politik, kerusuhan, terorisme, dan berbagai berita buruk lainnya, terkadang membuat kita mengernyitkan kening dan bertanya-tanya dalam hati masih adakah rasa kemanusiaan?
Jika Anda termasuk orang-orang yang mempertanyakan hal ini, janganlah berkecil hati. Masih banyak orang-orang berhati tulus tanpa pamrih yang bersedia mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, dan uang untuk membantu mereka yang membutuhkan. Masih banyak orang yang tergerak hatinya, menetes air matanya ketika melihat penderitaan orang lain. Artikel ini mbakbro susun untuk mengingatkan kita, untuk menggugah hati nurani kita dalam membantu sesama. Berikut daftar 5 kisah nyata bukti bahwa rasa kemanusiaan kita masih ada versi mbakbro.com :
Akan tetapi dugaan mereka salah. Kaum muslimin yang bergerombol di sana ternyata menawarkan solidaritas, bukan permusuhan dan kebencian. Mereka bersedia menjadi “tameng hidup” dari saudara sebangsa mereka yang kebetulan mempunyai keyakinan yang berbeda. Poster bertuliskan “Jika para teroris ingin membunuh kalian, mereka harus membunuh kami dulu,” yang mereka bawa seakan menyuarakan rasa muak mereka akan kekerasan dan kebencian atas nama agama di Mesir. (sumber)
Tujuh puluh tahun kemudian, putri Edith yang bekerja sebagai seorang guru SMA mengajar tentang Holocaust dan menceritakan kisah persahabatan ibunya. Tanpa disadarinya, kisah itu menggugah semangat anak-anak SMA itu untuk membantu mencari Gerda Katz. Setelah empat hari secara bersama-sama menjelajahi internet dan berbagai sumber lain, mereka menemukan Gerda Katz yang kini bernama Gerda Frumkin. Sebuah reuni mengharukan yang mungkin terasa biasa bagi kita tetapi sangat berarti bagi dua teman lama ini pun terlaksana. (sumber)
Merasa bersyukur dengan kejujuran Billy, wanita bernama Sarah Darling ini bersama tunangannya kemudian menggalang dana di internet dan berhasil membelikan sebuah rumah untuk Billy. Ketika wartawan menanyainya kenapa dia tidak menjual cincin tersebut, Billy menyatakan bahwa sebenarnya dia memang berniat menjualnya sebelum teringat nasehat neneknya untuk selalu bertindak jujur meskipun hidup serba kekurangan. (sumber)
Setelah pindah dari Xiongkeng, Shuihua berhasil menjadi seorang pengusaha sukses dari bisnisnya yang bergerak di bidang industri baja. Selain kesusahan yang dirasakannya ketika masih belia, satu hal yang tidak bisa dilupakannya adalah budi baik para tetangganya di desa. Karena itu lah kemudian Shuihua memutuskan untuk merubuhkan gubuk dan rumah reot warga desa dan menggantinya dengan kompleks perumahan mewah, jalanan aspal, sekaligus makan tiga kali sehari bagi para manula. Semuanya diberikan secara gratis bagi 72 kepala keluarga penduduk desa Xiongkeng. (sumber)
Selama kurang lebih 50 tahun masa hidupnya diabdikan untuk membantu orang-orang yang karena beratnya beban kehidupan hendak mengambil jalan singkat dengan mengakhiri hidup. Tercatat lebih dari 160 orang berhasil dibujuknya untuk mengurungkan niat dengan kata-katanya yang lembut dan kebapakan. Tanpa pernah menghakimi atau menggurui, kakek Don hanya mendengarkan segala keluh kesah mereka dan mempertemukan dengan psikiater yang bisa membantu masalah mereka. (sumber)
Bagaimana menurut pendapat Anda? Silahkan tulis komentar Anda pada kolom di bawah. Terimakasih.
Jika Anda termasuk orang-orang yang mempertanyakan hal ini, janganlah berkecil hati. Masih banyak orang-orang berhati tulus tanpa pamrih yang bersedia mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, dan uang untuk membantu mereka yang membutuhkan. Masih banyak orang yang tergerak hatinya, menetes air matanya ketika melihat penderitaan orang lain. Artikel ini mbakbro susun untuk mengingatkan kita, untuk menggugah hati nurani kita dalam membantu sesama. Berikut daftar 5 kisah nyata bukti bahwa rasa kemanusiaan kita masih ada versi mbakbro.com :
1. Tameng hidup muslimin Mesir
Akhir tahun 2010 menjadi saksi kekejaman teroris di Mesir yang membuat 21 warga Kristen Mesir tewas. Peristiwa ini membuat komunitas Kristen Mesir menjadi was-was ketika hendak melaksanakan misa natal yang diselenggarakan beberapa hari kemudian. Apalagi ketika mereka mendapati sekelompok muslim bergerombol di depan gereja mereka.Akan tetapi dugaan mereka salah. Kaum muslimin yang bergerombol di sana ternyata menawarkan solidaritas, bukan permusuhan dan kebencian. Mereka bersedia menjadi “tameng hidup” dari saudara sebangsa mereka yang kebetulan mempunyai keyakinan yang berbeda. Poster bertuliskan “Jika para teroris ingin membunuh kalian, mereka harus membunuh kami dulu,” yang mereka bawa seakan menyuarakan rasa muak mereka akan kekerasan dan kebencian atas nama agama di Mesir. (sumber)
2. Bertemu kembali 70 tahun kemudian
Tahun 1938 saat Nazi berkuasa, Jerman menjadi tempat yang tidak ramah bagi anak-anak terutama mereka yang terlahir dari keluarga Yahudi. Melihat bahaya yang membayangi keluarga mereka, beberapa orangtua kemudian menyelundupkan anak-anak mereka keluar dari Jerman ke Amerika. Dua di antara anak-anak tersebut, Edith Westerfeld dan Gerda Katz menjadi teman baik saat dalam perjalanan namun harus berpisah karena mempunyai tujuan yang berbeda.Tujuh puluh tahun kemudian, putri Edith yang bekerja sebagai seorang guru SMA mengajar tentang Holocaust dan menceritakan kisah persahabatan ibunya. Tanpa disadarinya, kisah itu menggugah semangat anak-anak SMA itu untuk membantu mencari Gerda Katz. Setelah empat hari secara bersama-sama menjelajahi internet dan berbagai sumber lain, mereka menemukan Gerda Katz yang kini bernama Gerda Frumkin. Sebuah reuni mengharukan yang mungkin terasa biasa bagi kita tetapi sangat berarti bagi dua teman lama ini pun terlaksana. (sumber)
Baca juga : daftar 5 foto ketika rasa kemanusiaan sudah hilang dan daftar 5 kisah kepahlawanan paling mengharukan
3. Pengemis yang mengembalikan cincin berlian
Barang siapa yang berkata tidak ada lagi kejujuran di dunia ini pastilah belum mendengar kisah tentang Billy Ray Harris. Pada tahun 2013, pria tuna wisma ini menemukan sebuah cincin berlian pada mangkuk yang digunakannya untuk mengemis. Tanpa mengetahui siapa yang menjatuhkannya di sana, Billy menyimpan cincin tersebut berharap seseorang datang mengambilnya. Benar saja, beberapa hari kemudian seorang wanita datang kepadanya menanyakan cincin tunangan berharga ratusan juta tersebut.Merasa bersyukur dengan kejujuran Billy, wanita bernama Sarah Darling ini bersama tunangannya kemudian menggalang dana di internet dan berhasil membelikan sebuah rumah untuk Billy. Ketika wartawan menanyainya kenapa dia tidak menjual cincin tersebut, Billy menyatakan bahwa sebenarnya dia memang berniat menjualnya sebelum teringat nasehat neneknya untuk selalu bertindak jujur meskipun hidup serba kekurangan. (sumber)
4. Balas budi sang jutawan
Xiong Shuihua adalah salah seorang jutawan dari China yang masa kecilnya dihabiskan dalam kesusahan. Hidup di desa kecil bernama Xiongkeng, keluarga Shuihua bukanlah satu-satunya keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Tetapi meskipun demikian, penduduk Xiongkeng hidup rukun saling membantu satu sama lain. Setidaknya hal itu lah yang dirasakan oleh keluarga Shuihua.Setelah pindah dari Xiongkeng, Shuihua berhasil menjadi seorang pengusaha sukses dari bisnisnya yang bergerak di bidang industri baja. Selain kesusahan yang dirasakannya ketika masih belia, satu hal yang tidak bisa dilupakannya adalah budi baik para tetangganya di desa. Karena itu lah kemudian Shuihua memutuskan untuk merubuhkan gubuk dan rumah reot warga desa dan menggantinya dengan kompleks perumahan mewah, jalanan aspal, sekaligus makan tiga kali sehari bagi para manula. Semuanya diberikan secara gratis bagi 72 kepala keluarga penduduk desa Xiongkeng. (sumber)
5. Angel of The Gap
Di kota Sydney, Australia, terdapat sebuah tempat favorit bunuh diri berupa sebuah tebing curam di pinggir pantai yang disebut sebagai “The Gap”. Telah ratusan nyawa hilang sia-sia di tebing ini dan mungkin ada ratusan lain yang ikut menjadi korban andai di dekat tebing itu tidak tinggal seorang kakek bernama Don Ritchie yang setelah kematiannya disebut orang sebagai “Angel of The Gap”.Selama kurang lebih 50 tahun masa hidupnya diabdikan untuk membantu orang-orang yang karena beratnya beban kehidupan hendak mengambil jalan singkat dengan mengakhiri hidup. Tercatat lebih dari 160 orang berhasil dibujuknya untuk mengurungkan niat dengan kata-katanya yang lembut dan kebapakan. Tanpa pernah menghakimi atau menggurui, kakek Don hanya mendengarkan segala keluh kesah mereka dan mempertemukan dengan psikiater yang bisa membantu masalah mereka. (sumber)
Bagaimana menurut pendapat Anda? Silahkan tulis komentar Anda pada kolom di bawah. Terimakasih.
Silahkan mengcopy isi artikel di blog ini tetapi harus disertakan link sumber (aktif). Apabila Admin menemukan konten yang tidak menyertakan link sumber (aktif), Admin akan mengirimkan DMCA Complaint ke pihak Google.
Anda tentu tidak mau website atau blog Anda kena deindex bukan?
0 Response to "5 Kisah Nyata Bukti Rasa Kemanusiaan Masih Ada"
Post a Comment
Hargai pendapat orang lain agar orang mau menghargai pendapat Anda. Komentar spam, irrelevant link dan junk otomatis dihapus.