5 Modus Produsen Besar Menipu Konsumen Melalui Iklan

Bisnis periklanan sejak lama mempunyai reputasi tidak baik dalam hal kejujuran. Kebanyakan orang akan segera mencium ketidakjujuran ini ketika membaca iklan dari produsen yang sama sekali asing yang berjanji terlalu muluk. Kuncinya adalah, jika mereka menjanjikan sesuatu yang ‘too good to be true’, Anda harus mulai waspada.
Masalahnya adalah tidak hanya produsen-produsen kacangan yang melakukan kebohongan ini. Para produsen raksasa pun tidak pernah lepas dari hal ini. Mulai dari hanya sekedar ‘memalsukan’ gambar makanan yang digunakan hingga menyuap para pakar untuk berbohong tentang produk mereka, berikut daftar 5 modus produsen besar menipu konsumen melalui iklan versi mbakbro.com :

1. ‘Memalsukan’ gambar makanan

burger gepeng
Meskipun para pengiklan diwajibkan untuk menggunakan makanan asli dalam gambar promo mereka, tetapi tidak ada larangan untuk memoles makanan tersebut. Para fotografer perusahaan iklan sangat pandai dalam menyiasati hal ini. Mereka menggunakan lem, minyak oli, dan semir sepatu untuk menyulap burger yang tipis dan tidak menarik menjadi seperti gambar diatas.
Modus ini sangat lazim dilakukan oleh semua produsen makanan. Jadi jangan kecewa jika mendapati burger Anda tidak sesuai dengan gambar promo mereka. Karena jengkel dengan hal ini, seorang blogger bahkan membuat satu artikel khusus untuk membandingkan gambar promo dengan burger yang disajikan.

2. Vitamin yang mencegah kanker

One a Day
Pada tahun 2010, perusahaan obat Bayer harus membayar denda yang sangat besar karena iklan yang disiarkan TV dan radio untuk salah satu produk mereka, One A Day, ternyata isinya hanya kebohongan. Mereka mengklaim bahwa salah satu bahan dalam vitamin tersebut, Selenium, bisa mencegah kanker prostat.
Kenyataannya setelah dilakukan uji laboratorium, Selenium sama sekali tidak mampu mencegah kanker prostat, bahkan meningkatkan resiko terkena diabetes. Untuk kebohongan dalam iklan ini, Bayer harus membayar denda sebesar $3.3 juta hanya untuk kawasan Oregon, California dan Illinois, dimana siaran TV dan radio untuk iklan tersebut ditayangkan.

3. Skandal Photoshop Ralph Lauren

foto model photoshop
Ralph Lauren adalah retailer fashion terkemuka yang pada tahun 2009 dihujat banyak orang karena menggunakan Photoshop secara berlebihan pada model-model iklan mereka. Keinginan Ralph Lauren untuk menciptakan image ‘super kurus’ bagi para model tersebut bahkan menyebabkan model Fillipa Hamilton harus dipecat karena dianggap kelebihan berat badan meskipun berat badannya hanya 54 kg.
Tidak hanya itu, mereka juga mengancam akan menuntut para blogger yang menulis tentang hal ini meskipun di kemudian hari malah meminta maaf. Kasus ini sendiri akhirnya tidak berlanjut ke meja hijau setelah Ralph Lauren menarik iklan mereka dari peredaran.

4. Merekayasa data penelitian

minyak ikan
Kebanyakan dari kita mungkin paham dengan konsep ‘cherry picking’ seperti pada contoh iklan, “98% wanita memilih deodoran X”, dan bermain dengan angka adalah salah satu modus promosi abal-abal. Contoh paling nyata adalah iklan minyak ikan. Mungkin kita masih ingat beberapa tahun yang lalu ramai diiklankan bahwa minyak iklan terbukti mampu membantu anak-anak berkonsentrasi. Mereka menyuguhkan data statistik yang kelihatannya bisa dipercaya. Apakah benar demikian?
Ternyata tidak, mereka juga berbohong. Data yang disuguhkan tersebut hanyalah tentang Omega-3 bukan minyak ikan secara keseluruhan. Sementara itu ketika dilakukan uji laboratorium tentang minyak ikan yang sebenarnya sama sekali tidak terbukti. Tetapi penjualan produk suplemen minyak ikan terlanjur booming. Orang terlanjur percaya dengan klaim para produsen nakal tersebut.

5. Pfizer menyuap pakar untuk berbohong

viagra
Kebanyakan dari kita sadar bahwa kita bukanlah orang yang tahu segalanya, karena itu kita percaya kepada para pakar. Sayangnya tidak semua pakar mempunyai kredibilitas yang tinggi dan Pfizer memanfaatkan hal itu. Jika Anda belum mengenal Pfizer, mereka adalah salah satu produsen obat yang produknya mungkin sering kita dengar, Viagra.
Pada tahun 2012 Pfizer harus membayar denda sebesar $60 juta ketika mereka terbukti menyuap dokter di berbagai negara untuk merekomendasikan produk mereka. Negara-negara yang dokternya berhasil disuap antara lain Bulgaria, China, Kroasia, Republik Ceko, Italia, Kazakhstan, Rusia, dan Serbia. Kasus ini menjadi skandal besar pada waktu itu, sayangnya hingga kini nampaknya masih terus dilakukan produsen lain terutama di negara-negara yang warganya belum terlalu ‘melek’ tentang hak-hak dasar konsumen.



Baca juga :

Bagaimana menurut pendapat Anda? Silahkan tulis komentar Anda pada kolom di bawah. Terimakasih.

Silahkan mengcopy isi artikel di blog ini tetapi harus disertakan link sumber (aktif). Apabila Admin menemukan konten yang tidak menyertakan link sumber (aktif), Admin akan mengirimkan DMCA Complaint ke pihak Google.
Anda tentu tidak mau website atau blog Anda kena deindex bukan?

0 Response to "5 Modus Produsen Besar Menipu Konsumen Melalui Iklan"

Post a Comment

Hargai pendapat orang lain agar orang mau menghargai pendapat Anda. Komentar spam, irrelevant link dan junk otomatis dihapus.