Cerita Inspirasi : Menghadapi Bully - Ketika sedang berjalan-jalan di pasar, Togar melihat seseorang sedang mem-bully seorang pengemis setengah tua. Namun anehnya, meskipun dikatai dengan kata-kata kotor, pengemis itu cuma membalas dengan senyuman. Togar yang penasaran kemudian bertanya kepada orang itu, “Mengapa kau cuma tersenyum, padahal orang tadi mengataimu dengan kata-kata kasar. Apakah kau tidak berani?”
Mendengar pertanyaan itu pengemis setengah tua itu hanya tersenyum kemudian mengajak Togar ke sebuah gubuk reot di pinggir pasar. “Cobalah pakai baju ini, kayaknya baju ini cocok buat kamu,” kata si pengemis sambil mengulurkan sebuah baju kotor kepada Togar.
Melihat baju itu sangat dekil, tentu saja Togar menolak memakainya, “Buat apa baju kotor begini? Aku sudah memakai baju yang bagus. Apa kamu sudah gila?” kata Togar sambil membuang baju itu. “Lihatlah, kamu pun tidak mau memakai baju yang kotor. Seperti juga aku tidak mau memakai kata-kata kotor yang tadi dilontarkan kepadaku.”
Mendengar pertanyaan itu pengemis setengah tua itu hanya tersenyum kemudian mengajak Togar ke sebuah gubuk reot di pinggir pasar. “Cobalah pakai baju ini, kayaknya baju ini cocok buat kamu,” kata si pengemis sambil mengulurkan sebuah baju kotor kepada Togar.
Melihat baju itu sangat dekil, tentu saja Togar menolak memakainya, “Buat apa baju kotor begini? Aku sudah memakai baju yang bagus. Apa kamu sudah gila?” kata Togar sambil membuang baju itu. “Lihatlah, kamu pun tidak mau memakai baju yang kotor. Seperti juga aku tidak mau memakai kata-kata kotor yang tadi dilontarkan kepadaku.”
Pelajaran: Hanya orang-orang dengan tingkat inteligensia rendah yang suka menggunakan kata-kata kotor ketika berdebat. Jangan merendahkan derajat diri sendiri dengan melayani mereka.
Silahkan mengcopy isi artikel di blog ini tetapi harus disertakan link sumber (aktif). Apabila Admin menemukan konten yang tidak menyertakan link sumber (aktif), Admin akan mengirimkan DMCA Complaint ke pihak Google.
Anda tentu tidak mau website atau blog Anda kena deindex bukan?
0 Response to "Cerita Inspirasi : Menghadapi Bully"
Post a Comment
Hargai pendapat orang lain agar orang mau menghargai pendapat Anda. Komentar spam, irrelevant link dan junk otomatis dihapus.