Memang sulit untuk mendeteksi kecenderungan anak dalam berperilaku jahat, karena biasanya anak-anak yang secara mental bisa dibilang ‘sakit’ ini cenderung tertutup. Meskipun ada beberapa tanda yang dapat dibaca diantaranya, perubahan nafsu makan, perubahan pola tidur, perubahan cara bersosialisasi, aktivitas akademis, dan atau aktivitas bermain, namun terkadang tanda-tanda ini luput dari perhatian orangtua.
Seiring perkembangan jaman, orangtua semakin merasa kesulitan dalam membesarkan anak mereka. Pengaruh didikan orangtua yang salah, pergaulan, televisi, internet, dan lain-lain, rasanya terlalu kuat untuk dikalahkan. Karena itulah di dasawarsa terakhir ini semakin marak kejahatan yang dilakukan oleh anak dibawah umur. Kadang-kadang sebagai orangtua, kita merasa takjub sekaligus miris melihat hal ini.
Setiap orang pasti akan menggambarkan anak dibawah umur sebagai seorang yang manis, lugu, polos, dan seterusnya. Namun bagaimana jika anak-anak itu ternyata mampu melakukan perbuatan yang terbilang sadis dan mengerikan? Sebagai pelajaran kita bersama agar lebih hati-hati dalam membesarkan buah hati kita, berikut mbakbro sajikan daftar 5 anak paling jahat dalam sejarah :
Pada tanggal 2 Februari 1996, dengan berpakaian ala koboi, Barry Dale Loukaitis yang saat itu berusia 14 tahun berangkat ke sekolah. Tidak ada yang menyangka di hari itu, tas yang dibawa Barry ternyata tidak berisi buku dan alat tulis, melainkan sebuah senapan berburu kaliber 30 dan dua buah pistol milik ayahnya, serta 78 pak amunisi.
Barry berjalan dari rumahnya ke sekolah, kemudian dia masuk ke dalam kelas matematika yang sudah dimulai. Begitu masuk kelas, Barry menembak membabi buta, dua orang pelajar tewas seketika sementara satu orang kritis. Setelah menembak dada guru matematikanya, Leona Caires, Barry sempat menyandera seorang siswa selama kurang lebih 10 menit sebelum guru olahraga bernama Jon Lane mampu meringkusnya. Atas perbuatannya, Barry dikenai hukuman penjara 2 kali seumur hidup dan tambahan hukuman penjara selama 205 tahun.
Pada tanggal 3 November 1998, Maddie Clifton yang saat itu berusia 8 tahun dilaporkan hilang. Setelah menginterogasi beberapa tersangka, polisi kemudian melepaskan mereka karena kurang alat bukti. Seminggu setelah itu, polisi mengumumkan menghentikan pencarian namun masyarakat sekitar dan sukarelawan yang berjumlah sekitar 400 orang menolak, secara gotong royong mereka tetap mencari si anak hilang.
Pencarian baru benar-benar berhenti ketika ibu Joshua Phillips berupaya membersihkan kamar anaknya. Ibu yang bernama Melissa ini curiga melihat cairan keluar dari bawah kasur. Setelah kasur diangkat, betapa terkejutnya ibu ini melihat mayat Maddie ada di sana. Seketika Melissa lari keluar rumah sambil berteriak minta tolong.
Joshua yang hari itu juga ditangkap di sekolahnya, dalam penyidikan polisi mengakui telah mencekik Maddie menggunakan kabel telepon, kemudian memukulinya dengan pemukul baseball dan menusuknya 11 kali dengan pisau. Atas perbuatannya itu, Joshua dihukum seumur hidup tanpa kemungkinan bebas bersyarat karena negara bagian Florida tidak mengenal hukuman mati untuk anak dibawah umur.
Baca juga : 5 kasus pembunuhan keji oleh anak-anak dan karena anaknya sering membolos, ibu ini harus dipenjara
James Patrick Bulger, seorang balita berusia 2 tahun, hilang dari pantauan ibunya ketika sedang berbelanja di sebuah supermarket pada tanggal 12 Februari 1993. Polisi kemudian menemukan mayatnya telah dimutilasi di sebuah rel kereta api, 4 km dari supermarket tempat dia diculik.
Ketika polisi menyelidiki rekaman CCTV, betapa terkejutnya mereka ketika melihat penculik bayi itu adalah dua orang anak berusia masing-masing 10 tahun bernama Jon Venables dan Robert Thompson. Kedua anak ini sebelumnya telah sering dipergoki mengutil permen dan mainan di supermarket tersebut.
Sebelum memutilasi korbannya, kedua anak ini menendang, memukul, dan melempari anak malang itu dengan batu. Dokter yang mengotopsi mayat korban menyatakan terdapat total 42 luka di sekujur tubuh korban.
Karena undang-undang di Inggris tidak mengatur hukuman penjara kepada anak dibawah umur, kedua pembunuh cilik ini hanya ditahan di rumah sakit jiwa hingga mereka berusia 18 tahun dan kemudian membebaskannya. Hingga kini keduanya menghirup udara bebas dengan identitas mereka yang baru.
Mary Bell adalah anak dari Betty McCrickett, seorang wanita tuna susila yang melahirkannya ketika berusia 17 tahun. Siapa ayah dari Mary Bell hingga kini tidak diketahui. Sejak balita, ibunya seringkali berusaha menghabisi nyawa Mary Bell dengan cara menjatuhkannya dari jendela dan memberikannya obat tidur. Ketika berusia 4 tahun Mary Bell mulai dijual ibunya kepada para pedofil, karena itu tidaklah heran kalau Mary Bell tumbuh menjadi anak kecil yang penuh dendam dan jahat.
Pada saat usianya 11 tahun, Mary Bell mencekik seorang balita bernama Martin Brown hingga tewas. Tiga bulan kemudian, kali ini bersama seorang anak lain bernama Norma Bell, dia mengulangi perbuatannya dengan mencekik balita bernama Brian Howe. Tidak hanya dicekik, balita ini juga disayat perutnya dengan sebuah silet membentuk huruf ‘N’ yang kemudian disayatnya lagi hingga membentuk huruf ‘M’. Bayi malang ini juga dimutilasi kemaluannya. Namun seperti juga Jon Venables, Mary Bell hanya ditahan di rumah sakit jiwa dan telah dibebaskan ketika berusia 23 tahun.
Tragedi penembakan di sekolah menengah Heath terjadi pada tanggal 1 Desember 1997. Pelakunya adalah seorang anak bernama Michael Carneal yang masih berusia 14 tahun. Di hari itu, Michael membawa 2 senapan dan 1 pistol yang didapatnya dari mencuri ke sekolah. Ketika sampai di sekolah, Michael memasang earplug dan menembakkan senjatanya ke arah kerumunan anak yang sedang berdoa. Tiga anak langsung tewas seketika sementara lima yang lain mengalami cedera serius.
Kepada polisi Michael menyatakan tindakannya sebagai balasan karena dia sering dibully di sekolah. Meskipun dokter menyatakan Michael mengidap paranoia akut sebagai akibat dari bullying tersebut, pada persidangan di bulan Oktober 1998, hakim mengganjarnya hukuman seumur hidup dengan kemungkinan bebas bersyarat setelah menjalani masa hukuman selama 25 tahun.
Seiring perkembangan jaman, orangtua semakin merasa kesulitan dalam membesarkan anak mereka. Pengaruh didikan orangtua yang salah, pergaulan, televisi, internet, dan lain-lain, rasanya terlalu kuat untuk dikalahkan. Karena itulah di dasawarsa terakhir ini semakin marak kejahatan yang dilakukan oleh anak dibawah umur. Kadang-kadang sebagai orangtua, kita merasa takjub sekaligus miris melihat hal ini.
Setiap orang pasti akan menggambarkan anak dibawah umur sebagai seorang yang manis, lugu, polos, dan seterusnya. Namun bagaimana jika anak-anak itu ternyata mampu melakukan perbuatan yang terbilang sadis dan mengerikan? Sebagai pelajaran kita bersama agar lebih hati-hati dalam membesarkan buah hati kita, berikut mbakbro sajikan daftar 5 anak paling jahat dalam sejarah :
1. Barry Dale Loukaitis (Washington)
Barry Dale Loukaitis |
Barry berjalan dari rumahnya ke sekolah, kemudian dia masuk ke dalam kelas matematika yang sudah dimulai. Begitu masuk kelas, Barry menembak membabi buta, dua orang pelajar tewas seketika sementara satu orang kritis. Setelah menembak dada guru matematikanya, Leona Caires, Barry sempat menyandera seorang siswa selama kurang lebih 10 menit sebelum guru olahraga bernama Jon Lane mampu meringkusnya. Atas perbuatannya, Barry dikenai hukuman penjara 2 kali seumur hidup dan tambahan hukuman penjara selama 205 tahun.
2. Joshua Phillips (Florida)
Joshua Phillips |
Pencarian baru benar-benar berhenti ketika ibu Joshua Phillips berupaya membersihkan kamar anaknya. Ibu yang bernama Melissa ini curiga melihat cairan keluar dari bawah kasur. Setelah kasur diangkat, betapa terkejutnya ibu ini melihat mayat Maddie ada di sana. Seketika Melissa lari keluar rumah sambil berteriak minta tolong.
Joshua yang hari itu juga ditangkap di sekolahnya, dalam penyidikan polisi mengakui telah mencekik Maddie menggunakan kabel telepon, kemudian memukulinya dengan pemukul baseball dan menusuknya 11 kali dengan pisau. Atas perbuatannya itu, Joshua dihukum seumur hidup tanpa kemungkinan bebas bersyarat karena negara bagian Florida tidak mengenal hukuman mati untuk anak dibawah umur.
Baca juga : 5 kasus pembunuhan keji oleh anak-anak dan karena anaknya sering membolos, ibu ini harus dipenjara
3. Jon Venables dan Robert Thompson (Liverpool)
Jon Venables dan Robert Thompson |
Ketika polisi menyelidiki rekaman CCTV, betapa terkejutnya mereka ketika melihat penculik bayi itu adalah dua orang anak berusia masing-masing 10 tahun bernama Jon Venables dan Robert Thompson. Kedua anak ini sebelumnya telah sering dipergoki mengutil permen dan mainan di supermarket tersebut.
Sebelum memutilasi korbannya, kedua anak ini menendang, memukul, dan melempari anak malang itu dengan batu. Dokter yang mengotopsi mayat korban menyatakan terdapat total 42 luka di sekujur tubuh korban.
Karena undang-undang di Inggris tidak mengatur hukuman penjara kepada anak dibawah umur, kedua pembunuh cilik ini hanya ditahan di rumah sakit jiwa hingga mereka berusia 18 tahun dan kemudian membebaskannya. Hingga kini keduanya menghirup udara bebas dengan identitas mereka yang baru.
4. Mary Bell (Newcastle)
Mary Bell |
Pada saat usianya 11 tahun, Mary Bell mencekik seorang balita bernama Martin Brown hingga tewas. Tiga bulan kemudian, kali ini bersama seorang anak lain bernama Norma Bell, dia mengulangi perbuatannya dengan mencekik balita bernama Brian Howe. Tidak hanya dicekik, balita ini juga disayat perutnya dengan sebuah silet membentuk huruf ‘N’ yang kemudian disayatnya lagi hingga membentuk huruf ‘M’. Bayi malang ini juga dimutilasi kemaluannya. Namun seperti juga Jon Venables, Mary Bell hanya ditahan di rumah sakit jiwa dan telah dibebaskan ketika berusia 23 tahun.
5. Michael Carneal (Kentucky)
Michael Carneal |
Kepada polisi Michael menyatakan tindakannya sebagai balasan karena dia sering dibully di sekolah. Meskipun dokter menyatakan Michael mengidap paranoia akut sebagai akibat dari bullying tersebut, pada persidangan di bulan Oktober 1998, hakim mengganjarnya hukuman seumur hidup dengan kemungkinan bebas bersyarat setelah menjalani masa hukuman selama 25 tahun.
Silahkan mengcopy isi artikel di blog ini tetapi harus disertakan link sumber (aktif). Apabila Admin menemukan konten yang tidak menyertakan link sumber (aktif), Admin akan mengirimkan DMCA Complaint ke pihak Google.
Anda tentu tidak mau website atau blog Anda kena deindex bukan?
0 Response to "Daftar 5 Anak Paling Jahat Dalam Sejarah"
Post a Comment
Hargai pendapat orang lain agar orang mau menghargai pendapat Anda. Komentar spam, irrelevant link dan junk otomatis dihapus.