Ketika sistem hukum tidak mampu berjalan dengan semestinya, ketika polisi tidak lagi dianggap bisa mengayomi dan melindungi, masyarakat umum biasanya akan cenderung untuk main hakim sendiri seperti kasus pembakaran begal motor yang terjadi baru-baru ini.
Dan rupanya hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, di negara-negara maju pun hal ini juga masih terjadi. Bahkan beberapa karakter superhero digambarkan sebagai sosok yang menegakkan hukum dengan tangan sendiri. Meskipun penyebabnya mungkin berbeda, namun kapanpun dan dimanapun terjadi kasus main hakim sendiri, satu hal yang pasti adalah semua kasus itu selalu diiringi kontroversi. Berikut daftar 5 kasus main hakim sendiri paling kontroversial versi mbakbro.com :
Dan rupanya hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, di negara-negara maju pun hal ini juga masih terjadi. Bahkan beberapa karakter superhero digambarkan sebagai sosok yang menegakkan hukum dengan tangan sendiri. Meskipun penyebabnya mungkin berbeda, namun kapanpun dan dimanapun terjadi kasus main hakim sendiri, satu hal yang pasti adalah semua kasus itu selalu diiringi kontroversi. Berikut daftar 5 kasus main hakim sendiri paling kontroversial versi mbakbro.com :
1. Kasus Gulabi Gang
Gulabi Gang in action |
Ketika korban KDRT bersatu, maka para suami yang ringan tangan harus berhati-hati. Seperti kasus Gulabi Gang yang terjadi di India. Berlatar belakang sistem kasta dan diskriminasi gender di India, kelompok ini didirikan oleh seorang wanita bernama Sampat Pal Devi.
Di masa mudanya, Sampat terlalu sering melihat wanita korban KDRT dan kekerasan seksual tidak mendapat keadilan yang semestinya mereka peroleh. Maka pada tahun 2002 bersama 5 orang temannya Sampat mendirikan Gulabi Gang yang bercirikan seragam kain sari dengan warna pink. Dalam kurun waktu 5 tahun, kelompok ini kini beranggotakan sekitar 20.000 orang, semuanya adalah korban KDRT dan kekerasan seksual. Mau tahu apa agenda keseharian mereka? Apabila terjadi kasus KDRT atau kekerasan seksual yang tidak ditangani dengan semestinya oleh pihak berwajib di daerahnya, para wanita ini akan berkumpul dan dengan bersenjatakan tongkat akan menghajar para suami yang suka memukuli isterinya.
Meskipun hanya terdiri dari para wanita, namun jangan menganggap remeh karena mereka sangat terorganisir, bahkan memiliki website sendiri. Selain itu semua anggota Gulabi Gang juga berlatih ilmu bela diri secara rutin. Kisah tentang gang wanita ini kini diabadikan dalam film Gulaab Gang (2014).
Di masa mudanya, Sampat terlalu sering melihat wanita korban KDRT dan kekerasan seksual tidak mendapat keadilan yang semestinya mereka peroleh. Maka pada tahun 2002 bersama 5 orang temannya Sampat mendirikan Gulabi Gang yang bercirikan seragam kain sari dengan warna pink. Dalam kurun waktu 5 tahun, kelompok ini kini beranggotakan sekitar 20.000 orang, semuanya adalah korban KDRT dan kekerasan seksual. Mau tahu apa agenda keseharian mereka? Apabila terjadi kasus KDRT atau kekerasan seksual yang tidak ditangani dengan semestinya oleh pihak berwajib di daerahnya, para wanita ini akan berkumpul dan dengan bersenjatakan tongkat akan menghajar para suami yang suka memukuli isterinya.
Meskipun hanya terdiri dari para wanita, namun jangan menganggap remeh karena mereka sangat terorganisir, bahkan memiliki website sendiri. Selain itu semua anggota Gulabi Gang juga berlatih ilmu bela diri secara rutin. Kisah tentang gang wanita ini kini diabadikan dalam film Gulaab Gang (2014).
2. Kasus Ken McElroy
mobil Ken McElroy |
Di kota kecil Skidmore, Missouri, tidak ada preman yang lebih ditakuti selain Ken McElroy. Dalam kurun waktu bertahun-tahun, McElroy diduga telah melakukan ratusan kejahatan, mulai dari pemerasan, pencurian, penganiayaan, penodongan dll. Anehnya dari 21 kali persidangan yang dilakukan untuk memenjarakannya, semuanya gagal karena anak buah McElroy selalu mengintimidasi para saksi dan korban.
Pada tahun 1980, McElroy terakhir kali disidang dengan tuduhan percobaan pembunuhan seorang manula penjaga toko. Namun lagi-lagi pengadilan membebaskannya karena tidak ada yang berani bersaksi. Saat itulah warga Skidmore merasa sudah muak akan tingkah laku McElroy.
Pada tanggal 10 Juli 1981, McElroy baru saja meninggalkan sebuah bar ketika beberapa tembakan mengenai kaca mobilnya. Meskipun kejadian itu terjadi di keramaian dan tercatat sekitar 46 saksi mata termasuk isteri McElroy ada di TKP, namun tak satupun diantara mereka yang memanggil ambulan atau melapor kepada polisi. Hingga hari ini, tidak ada seorang pun warga Skidmore yang ditahan atas kasus ini karena seluruh warga kota termasuk isteri McElroy kompak menutup mulut. Anda bisa menyaksikan cerita McElroy dalam film yang berjudul In Broad Daylight (1991) dan Without Mercy (2005).
Baca juga : 5 gang paling berbahaya di dunia dan 10 hukuman mati paling brutal sepanjang sejarah
3. Kasus Akku Yadav
Akku Yadav dan TKP |
Lagi-lagi terjadi di India, kasus Akku Yadav juga berawal dari sebuah kejahatan kekerasan seksual. Seperti juga Ken McElroy, selama puluhan tahun Akku Yadav dan gerombolannya telah meneror sebuah kota kecil Kasturba Nagar. Para polisi adalah teman baik kelompok mereka, karena itulah tidak ada satupun anggota gerombolan ini yang pernah ditangkap meskipun mereka telah membunuh sedikitnya 3 orang penduduk yang mencoba melawan.
Korban perkosaan gerombolan ini sudah tidak terhitung lagi banyaknya karena kebanyakan lebih memilih diam daripada melawan. Hingga akhirnya pada tanggal 13 Agustus 2004, di depan sidang pengadilan, sekitar 200 orang yang semuanya wanita mengeroyok Yadav hingga tewas. Meskipun mencoba melawan, tercatat 70 luka tusukan menghujani tubuh dan wajah Yadav. Bahkan salah seorang pelaku juga memotong alat vital Yadav.
Korban perkosaan gerombolan ini sudah tidak terhitung lagi banyaknya karena kebanyakan lebih memilih diam daripada melawan. Hingga akhirnya pada tanggal 13 Agustus 2004, di depan sidang pengadilan, sekitar 200 orang yang semuanya wanita mengeroyok Yadav hingga tewas. Meskipun mencoba melawan, tercatat 70 luka tusukan menghujani tubuh dan wajah Yadav. Bahkan salah seorang pelaku juga memotong alat vital Yadav.
4. Kasus Santos Ramos
Bang Somad, Kang Usep, Mang Engkus :) para pelaku |
Pada tahun 2009, dipicu karena kurangnya tenaga kepolisian, pemerintah Bolivia mengeluarkan undang-undang tentang pengaturan sistem keamanan mandiri bagi masyarakat di pelosok pedesaan. Karena undang-undang itu muncullah berbagai kasus main hakim sendiri. Diantara yang paling kontroversial adalah kasus Santos Ramos yang terjadi tahun 2013.
Santos Ramos adalah seorang preman kampung yang dituduh memperkosa dan membunuh seorang gadis bernama Leandra Arias Janco. Ketika jenazah Leandra hendak dikebumikan, penduduk desa yang marah kompak menangkap Santos dan menguburnya hidup-hidup bersama mayat Leandra. Polisi yang datang untuk menenangkan massa tidak bisa masuk ke areal pemakaman karena jalan satu-satunya menuju tempat itu sudah diblokir massa.
Santos Ramos adalah seorang preman kampung yang dituduh memperkosa dan membunuh seorang gadis bernama Leandra Arias Janco. Ketika jenazah Leandra hendak dikebumikan, penduduk desa yang marah kompak menangkap Santos dan menguburnya hidup-hidup bersama mayat Leandra. Polisi yang datang untuk menenangkan massa tidak bisa masuk ke areal pemakaman karena jalan satu-satunya menuju tempat itu sudah diblokir massa.
5. Kasus PAGAD
PAGAD beraksi |
Berawal dari keprihatinan masyarakat Afrika Selatan atas maraknya gangster dan perdagangan narkoba, pada tahun 1996 terbentuklah PAGAD (People Against Gangsterism and Drugs). Pada awalnya kelompok ini merupakan partner pihak berwajib setempat dengan tugas sebagai informan polisi. Namun karena kejahatan dianggap tidak kunjung berkurang, anggota PAGAD pun melakukan aksi main hakim sendiri.
Tidak tanggung-tanggung, meskipun para pemimpin PAGAD menyangkal keterlibatan mereka, anggota-anggota muda PAGAD diduga bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan para dedengkot gangster. Namun nampaknya ketika kelompok-kelompok gangster yang dulu mereka perangi sudah mulai habis, PAGAD yang mempunyai alamat website di www.pagad.co.za ini kini malah berubah haluan menjadi kelompok radikal.
Tidak tanggung-tanggung, meskipun para pemimpin PAGAD menyangkal keterlibatan mereka, anggota-anggota muda PAGAD diduga bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan para dedengkot gangster. Namun nampaknya ketika kelompok-kelompok gangster yang dulu mereka perangi sudah mulai habis, PAGAD yang mempunyai alamat website di www.pagad.co.za ini kini malah berubah haluan menjadi kelompok radikal.
Silahkan mengcopy isi artikel di blog ini tetapi harus disertakan link sumber (aktif). Apabila Admin menemukan konten yang tidak menyertakan link sumber (aktif), Admin akan mengirimkan DMCA Complaint ke pihak Google.
Anda tentu tidak mau website atau blog Anda kena deindex bukan?
contoh tindakan radikal yg mereka buat apa?
ReplyDelete