Di 5 Tempat Ini, Kanibalisme Dianggap Sebagai Obat
Kita semua pasti pernah membaca kisah mengenai pembunuh
berdarah dingin yang memakan bagian tubuh korbannya. Kita mungkin juga
terheran-heran saat mengetahui masih ada suku-suku kanibal yang hidup di pedalaman
hutan-hutan liar atau daerah terisolir lainnya. Padahal kanibalisme
sesungguhnya tidak hanya dilakukan oleh mereka.
Di daerah-daerah tertentu, atas nama pengobatan, kanibalisme
dianggap wajar dan umum dilakukan sejak berabad-abad lalu. Anehnya hal ini
dilakukan oleh mereka yang seharusnya lebih melek pengetahuan. Bangsawan, pemimpin keagamaan, dan masyarakat umum
yang melakukan ini yakin bahwa mereka boleh melakukan kanibalisme demi
kepentingan yang dianggap lebih besar. Berikut ulasannya versi mbakbro.com :
1. Darah gladiator
Di masa Romawi kuno, para gladiator hanya hidup dalam waktu
yang singkat dan penuh kebrutalan. Mereka bertarung di dalam arena demi
memuaskan ribuan penonton. Memang terdengar ironis, tetapi bukan tangisan yang
mengiringi kematian orang-orang ini melainkan sorak sorai dan jeritan suka
cita. Seakan belum puas, setelah mati pun orang-orang ini masih memanfaatkan
mayat mereka.
Beberapa orang yang hadir di arena ini adalah para pedagang
darah gladiator. Pada masa itu, masyarakat umum percaya bahwa jika mereka
meminum darah gladiator, mereka akan menyerap kekuatan dan vitalitas. Selain
itu, darah gladiator juga dianggap mampu membuat awet muda dan menyembuhkan
epilepsi. Setelah pertarungan gladiator dilarang, orang-orang mengalihkan
buruan mereka kepada darah para terhukum mati yang dipenggal. (sumber)
2. Mummy dust
Pada abad pertengahan, obat ini populer di seluruh Eropa. Diimpor
dari Mesir, mayat-mayat yang telah diawetkan ini kemudian ditumbuk halus hingga
menjadi debu. Ketika dikonsumsi, debu ini diyakini mampu menyembuhkan berbagai
masalah kesehatan, seperti gatal-gatal, sulit BAB hingga kelumpuhan.
Sementara di Mesir dan daerah Timur Tengah lain, mummy dust
dicampur dengan mentega dan digunakan sebagai obat. Penggunaan mummy dust ini
begitu umum dilakukan hingga akhirnya pemerintah Mesir mengeluarkan
Undang-Undang yang melarang penjualan mayat. Pada masa sekarang, penjualan
mummy memang sudah sangat jarang dilakukan meskipun masih bisa Anda temukan di
pasar gelap. (sumber)
3. The King’s Drops
Cairan ini dipercaya bisa membuat orang awet muda,
setidaknya hal inilah yang ada di benak Raja Inggris Charles II. Meskipun harganya
sangat mahal dan memerlukan proses rumit antara lain melarutkan tengkorak
manusia dalam alkohol, ramuan ini biasa dibeli para bangsawan dari para
penggali kubur di Irlandia. Tengkorak-tengkorak ini kemudian dihancurkan dan
ditumbuk hingga halus sebelum dicampur alkohol. (sumber)
4. Lumut yang tumbuh di kerangka
Selain mengkonsumsi tengkorak manusia yang dihaluskan,
masyarakat di abad pertengahan juga memakan lumut yang tumbuh di kerangka
manusia. Menurut legenda, Anda harus mengumpulkan lumut-lumut ini dengan cara
dikerik, dikeringkan kemudian dihaluskan. Setelah halus kemudian direndam dalam
larutan alkohol untuk kemudian dikonsumsi sebagai obat.
Pada masa itu memang sebagian besar teknik pengobatan masih
tergantung kepada hal-hal gaib. Contohnya, darah adalah simbol kehidupan dan
kemudaan, karena itulah orang mengkonsumsi darah dengan harapan mampu membuat
awet muda. Demikian juga dengan lumut yang tumbuh di kerangka manusia, dianggap
bisa menyembuhkan penyakit yang sukar dicari obatnya. (sumber)
5. Obat awet muda
Sejak dahulu, manusia telah terobsesi dengan obat awet muda.
Keinginan untuk tetap muda ini telah menghasilkan ramuan dan obat yang aneh-aneh
sepanjang sejarah. Salah satunya yang diperkenalkan oleh Marsilio Ficino,
seorang pendeta dari Italia, yang merekomendasikan darah manusia sebagai obat
awet muda. Pendeta ini menyarankan para manula untuk meminum darah muda-mudi yang
baru saja meninggal.
Syaratnya hanya satu, yaitu muda-mudi ini semasa hidup
haruslah mereka yang hidup relatif bahagia dan berkecukupan. Sementara darahnya
haruslah diambil sesegera mungkin setelah mereka meninggal. Teknik pengobatan
kanibalisme setengah vampirisme ini sekarang sudah tidak dilakukan lagi.
(sumber)
Bagaimana menurut pendapat Anda? Silahkan tulis komentar Anda pada kolom di bawah. Terimakasih.
Comments
Post a Comment
Hargai pendapat orang lain agar orang mau menghargai pendapat Anda. Komentar spam, irrelevant link dan junk otomatis dihapus.