5 Algojo Ini Hidupnya Berakhir Mengenaskan

Algojo. Sebuah kata yang menjadi momok bagi para narapidana yang sedang menunggu hukuman mati. Meskipun mencabut nyawa telah menjadi pekerjaan sehari-hari mereka tetapi bagaimanapun juga pekerjaan ini bukanlah hal yang mudah karena mereka tetap manusia yang mempunyai hati nurani. Terkadang bayang-bayang narapidana yang tengah sekarat di depan mata masih menghantui mereka hingga akhir hayat.
Tetapi mendapatkan kisah hidup para algojo tidaklah mudah karena meskipun biasanya sebuah hukuman mati menjadi headline berita sehingga orang-orang yang berurusan dengan hal tersebut biasanya juga ikut menjadi terkenal, seorang algojo tetap akan berada di luar hingar bingar berita tersebut. Lalu siapa saja algojo yang kisah hidupnya berakhir mengenaskan dan mengapa bisa begitu? Berikut daftarnya versi mbakbro.com :

1. Johann Reichhart, Jerman

Johann Reichhart
Terlahir dari keluarga para algojo, Johan Reichhart tidak punya pilihan lain selain mengikuti tradisi panjang keluarganya. Sepanjang karirnya menjadi seorang algojo, Reichhart tercatat telah membunuh 3.000 orang tahanan pada masa perang dunia I dan II. Pekerjaan ini membuatnya dimusuhi banyak orang karena Reichhart bekerja untuk pasukan Nazi sehingga dia harus kabur ke luar negeri.
Setelah pihak Nazi Jerman berhasil dikalahkan tentara sekutu, Reichhart pun mendaftar menjadi algojo bagi tentara sekutu dan diterima. Tetapi setelah mengeksekusi setidaknya 20 orang petinggi Nazi, identitasnya sebagai mantan algojo Nazi terbongkar. Reichhart pun ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Saat itulah isterinya pergi meninggalkannya sementara anak laki-lakinya bunuh diri. Reichhart pun menghabiskan sisa hidupnya di dalam penjara hingga meninggal dunia dalam kesendirian pada tahun 1972.

2. Vasili Blokhin, Uni Soviet

Vasili Blokhin
Nama Vasili Blokhin hingga kini tercatat sebagai algojo yang paling banyak mengeksekusi tahanan. Berpangkat Mayor Jenderal pada angkatan bersenjata Uni Soviet di masa kekuasaan Stalin, Blokhin setidaknya telah mengeksekusi 10.000 tahanan. Uniknya, meskipun saat itu Uni Soviet tengah berperang melawan Jerman dalam perang dunia II, Blokhin lebih memilih pistol buatan Jerman untuk melakukan tugasnya karena lebih tahan lama.
Atas pengabdiannya tersebut, Stalin menganugerahinya dengan medali kehormatan dan berbagai kemewahan. Tetapi ketika Stalin meninggal dunia pada tahun 1953, penerusnya, Nikita Khruschev, menarik kembali semua medali kehormatan dan kemewahan yang didapatnya. Karena merasa dipermalukan, Blokhin akhirnya terjerumus pada alkohol, menjadi gila dan gantung diri di dalam rumahnya pada tahun 1955.

3. John Hulbert, Amerika

John Hulbert
Sebelum pensiun pada tahun 1926, John Hulbert telah mengeksekusi sekitar 140 tahanan. Kata-kata terakhirnya ketika pensiun adalah, “Saya bosan membunuh orang.” Meskipun mendapat bayaran lumayan tinggi untuk pekerjaannya, Hulbert rupanya tidak bisa menikmati apa yang diperolehnya. Selama beberapa tahun setelah pensiun, Hulbert selalu membawa pistol kemana-mana karena takut seseorang akan membalas dendam.
Waktu berlalu, ketakutan Hulbert semakin dalam. Bahkan dia selalu makan di restoran yang sama, makanan yang sama, dan selalu minta dilayani pelayan yang sama karena takut seseorang akan meracuninya. Tepat tiga tahun setelah pensiun, Hulbert mengurung diri di dalam basement rumahnya dan menembak kepalanya sendiri.

4. Antonina Makarova, Russia

Antonina Makarova
Makarova adalah mantan perawat Uni Soviet yang karena keterpaksaan kemudian beralih profesi menjadi algojo dan bekerja untuk pihak lawan, Nazi Jerman. Saat itu pihak Jerman berhasil menduduki wilayah Soviet dan Makarova tertangkap. Ketika diberi pilihan bekerja untuk Nazi atau dieksekusi, Makarova memilih untuk hidup.
Selama beberapa tahun kemudian Makarova setidaknya telah mengeksekusi 1.500 tahanan. Meskipun sebagian dari tahanan mengenalnya secara pribadi, Makarova tetap menembak mati mereka. Setelah perang berakhir, Makarova menikah kemudian pindah ke Belarusia. Tetapi pada tahun 1976, agen rahasia Russia KGB, berhasil menelusuri jejaknya dan menangkapnya. Dua tahun kemudian, Makarova harus merasakan sendiri eksekusi mati di depan regu tembak.

5. John C. Woods, Amerika

John C. Woods
Nama John C. Woods yang kala itu berpangkat Sersan menjadi terkenal setelah mengeksekusi 10 pimpinan Nazi Jerman pada tahun 1946. Sebelumnya, Woods juga telah mengeksekusi setidaknya 100 tahanan Nazi saat berlangsung Perang Dunia II. Tidak hanya itu, Woods juga mengeksekusi sesama tentara sekutu yang berkhianat.
Di saat mengeksekusi Julius Streicher, salah seorang pimpinan Nazi, Woods rupanya tidak menjalankan tugas dengan baik karena ketika dokter memeriksanya, si korban masih bernafas sehingga harus dieksekusi lagi. Peristiwa ini memicu kontroversi. Sebagian orang menganggap Woods sengaja melakukannya karena ingin balas dendam kepada Julius. Tetapi Woods tidak sempat menjawab tudingan ini karena beberapa tahun kemudian dia tewas karena tersengat listrik.


Baca juga :

Silahkan mengcopy isi artikel di blog ini tetapi harus disertakan link sumber (aktif). Apabila Admin menemukan konten yang tidak menyertakan link sumber (aktif), Admin akan mengirimkan DMCA Complaint ke pihak Google.
Anda tentu tidak mau website atau blog Anda kena deindex bukan?

0 Response to "5 Algojo Ini Hidupnya Berakhir Mengenaskan"

Post a Comment

Hargai pendapat orang lain agar orang mau menghargai pendapat Anda. Komentar spam, irrelevant link dan junk otomatis dihapus.