Daftar 10 Gembong Mafia Yang Mati Terbunuh (Bagian 1)

Kebenaran pepatah yang mengatakan “he who live by the sword, die by the sword” kiranya ada benarnya, setidaknya ini berlaku pada beberapa gembong mafia. Kalau seseorang hidup dalam lingkungan dunia kriminal, terbiasa melakukan pembunuhan, atau setidaknya sering memerintahkan orang lain untuk melakukan pembunuhan, pada suatu saat akan terkena karmanya dan dia pun akan mati terbunuh. Berikut daftar 10 gembong mafia yang mati terbunuh :

1. Jack "Legs" Diamond (1897–1931)

Jack "Legs" Diamond
Jack "Legs" Diamond
Jack "Legs" Diamond adalah seorang gembong mafia berdarah campuran Irlandia-Amerika, seorang pembunuh bayaran dan produsen minuman keras yang berbasis di New York.
Lahir pada tanggal 10 Juli 1897 di Philadelphia, Jack "Legs" Diamond menjadi tokoh terkemuka dalam kejahatan terorganisir. Dia mengorganisir penyelundupan minuman keras di New York City. Selama bertahun-tahun dia selalu berhasil lolos dari upaya pembunuhan yang dilakukan oleh musuh-musuhnya, terutama Dutch Schultz yang menjadi musuh abadinya. Hingga ajalnya tiba pada tanggal 18 Desember 1931. Ketika itu, Diamond pulang dalam keadaan mabuk setelah mengunjungi wanita simpanannya, Marion "Kiki" Roberts. Jam menunjukkan pukul 4.30 dini hari waktu setempat ketika Diamond tiba di kamarnya dan langsung tertidur pulas. Sekitar 1 jam kemudian, dua orang pembunuh memasuki kamar, seorang memegangi badannya, sementara yang lain menembak bagian belakang kepalanya dari jarak dekat sebanyak 3 kali.
Kisah hidupnya diabadikan dalam film “The Rise and Fall of Legs Diamond” (1960) yang dibintangi oleh Ray Danton dan Warren Oates.

2. Dutch Schultz (1902–1935)

Dutch Schultz
Dutch Schultz
Terlahir pada 6 Agustus 1902 di Bronx, New York dengan nama Arthur Flegenheimer, adalah gembong mafia keturunan Yahudi Jerman-Amerika. Dutch Schultz berhasil membangun jaringan kriminal antara lain penyelundupan minuman keras, perjudian ilegal dan pembunuhan. Musuh terbesarnya adalah Jack “Legs” Diamond dan IRS (Internal Revenue Service), aparat hukum di Amerika yang menangani pajak.
Karir kejahatannya diawali ketika ayahnya kabur dari rumah, Schultz kecil mulai mencuri dan merampok, kemudian dia merambah penyelundupan minuman keras. Tak lama kemudian dia melakukan ekspansi ke perjudian ilegal. Gembong mafia lain yang menjadi musuhnya selain Jack “Legs” Diamond adalah Vincent Coll dan Lucky Luciano.
Pada saat rapat para gembong mafia, Schultz mengusulkan pembunuhan Jaksa Penuntut Thomas Dewey yang selama ini mengejarnya, namun para pemimpin mafia lain tidak menyetujuinya. Schultz pun meninggalkan tempat rapat dengan marah, dia mencurigai para gembong mafia lain berusaha mengkhianatinya.
Karena khawatir Schultz akan tetap berusaha membunuh Thomas Dewey, yang bakal berakibat buruk kepada organisasi kriminal mereka, para gembong mafia lain akhirnya memutuskan untuk membunuh Schultz. Tugas untuk merencanakan pembunuhan itu diserahkan kepada Albert Anastasia yang kemudian menugaskan Louis Buchalter, seorang pembunuh bayaran berdarah Yahudi.
Pada tanggal 23 Oktober 1935 pukul 10.15, Schultz ditembak mati ketika dia berada di toilet Palace Chophouse di New Jersey, oleh Charles Workman dan Emanuel "Mendy" Weiss, dua orang anak buah Louis Buchalter. Bersamanya turut tewas juga dua orang bodyguard dan seorang akuntan pribadinya.
Kisah hidup Dutch Schultz diabadikan dalam film dokumenter “Digging for Dutch: The Search for the Lost Treasure of Dutch Schultz” (2001).

3. Sam Giancana (1908–1975)

Sam Giancana
Sam Giancana
Sam Giancana alias Salvatore "Mooney Sam" Giancana, terlahir dari orangtua imigran Sisilia dengan nama Salvatore Giancana di Chicago, Illinois pada tahun 1908.
Sam Giancana memulai karirnya dengan bekerja untuk Al Capone sebagai pengatur perjudian ilegal di Chicago. Dia memiliki banyak hubungan dengan politisi, termasuk keluarga Kennedy. Bahkan Giancana pernah dimintai kesaksian mengenai keterlibatan mafia atas rencana CIA untuk membunuh Presiden Kuba Fidel Castro, namun Giancana sendiri tewas sebelum memberikan kesaksian.
Kematian Giancana sendiri sampai sekarang masih menjadi misteri, beberapa versi menyebutkan dia dihabisi CIA untuk mencegahnya memberi kesaksian walaupun tentu saja pihak CIA tidak mengakuinya. Sementara versi lain menyebutkan Giancana dibunuh oleh sesama gembong mafia, Tony Accardo dan Joseph Aiuppa, karena dia menolak membagi hasil perjudian ilegalnya.
Kisah hidup dan affairnya diabadikan dalam film TV “Sugartime” (1995) dibintangi oleh John Turturro, Mary-Louise Parker, dan Elias Koteas.

4. Bugsy Siegel (1906–1947)

Bugsy Siegel
Bugsy Siegel
Bugsy Siegel, terlahir dengan nama Benjamin Siegel pada 28 Pebruari 1906, adalah salah seorang anggota keluarga mafia Lucky Luciano.
Mengawali karir kejahatannya dengan penyelundupan minuman keras, perjudian ilegal dan pembunuhan sebelum akhirnya menetap di Las Vegas. Bugsy Siegel adalah salah seorang gembong mafia yang paling ditakuti pada masanya, dan dengan wajahnya yang tampan dan kharismatis, dia mengawali era “mafia berdasi”. Dia pun tercatat sebagai salah seorang pendiri lokasi perjudian terbesar di dunia Las Vegas, dengan membuka hotel dan kasino “Flamingo” di sana.
Siegel juga terkenal karena hubungan dekatnya dengan banyak artis Hollywood pada masa itu, seperti George Raft, Clark Gable, Gary Cooper, Cary Grant dan Frank Sinatra.
Pernah ditangkap karena kasus pembunuhan sesama gembong mafia Harry "Big Greenie" Greenberg, Siegel berhasil lolos dari tuduhan karena terbunuhnya dua orang saksi, dan mundurnya saksi yang lain.
Akan tetapi dia tidak mampu lolos dari maut pada tanggal 20 Juni 1947. Saat itu Siegel berada di dalam rumah pacarnya, Virginia Hill, yang berlokasi di wilayah pemukiman elit Beverly Hills. Dia ditembak beberapa kali dari luar jendela rumah ketika sedang membaca koran, dua diantaranya tepat mengenai kepala.
Sampai sekarang pembunuhan Siegel masih merupakan misteri, akan tetapi banyak pihak yang meyakini bahwa pembunuhan itu atas suruhan Lucky Luciano dari persembunyiannya di Sisilia, Italia.
Dalam film “The Godfather” (1972), karakter Bugsy Siegel digambarkan sebagai Moe Greene (diperankan oleh Alex Rocco).

5. Tony Spilotro (1938–1986)

Tony Spilotro
Tony Spilotro
Terlahir dengan nama Anthony John Spilotro pada tanggal 19 Mei 1938 di Chicago, Illinois. Awal karir kejahatannya diawali sejak kecil dengan menjadi pencopet dan pencuri kecil-kecilan. Ayahnya yang membuka restoran tempat berkumpul para bajingan lokal merupakan awal perkenalannya dengan organisasi mafia.
Hingga akhirnya pada tahun 1971 dia berhasil menjadi perwakilan mafia di Las Vegas. Akan tetapi kebiasaannya mencuri termasuk dari para gembong mafia, membuatnya kesulitan untuk mengembangkan karirnya di dunia kriminal.
Pada bulan Januari tahun 1986, para gembong mafia lain akhirnya tidak tahan lagi melihat kelakuannya setelah ada informasi bahwa Tony bersedia bekerja sama dengan FBI, dan mengadakan rapat untuk menyingkirkannya. Tony Spilotro dan saudaranya Michael Spilotro dipanggil untuk menghadiri rapat tersebut, namun sebelum sampai di tempat, Tony bersaudara dipukuli sampai mati di sebuah ladang jagung. Versi lain menyebutkan Tony bersaudara sampai di tempat rapat dan dibunuh disana kemudian mayat mereka dibuang di ladang jagung.

Bersambung ke Daftar 10 Gembong Mafia Yang Mati Terbunuh (Bagian 2)

Silahkan mengcopy isi artikel di blog ini tetapi harus disertakan link sumber (aktif). Apabila Admin menemukan konten yang tidak menyertakan link sumber (aktif), Admin akan mengirimkan DMCA Complaint ke pihak Google.
Anda tentu tidak mau website atau blog Anda kena deindex bukan?

0 Response to "Daftar 10 Gembong Mafia Yang Mati Terbunuh (Bagian 1)"

Post a Comment

Hargai pendapat orang lain agar orang mau menghargai pendapat Anda. Komentar spam, irrelevant link dan junk otomatis dihapus.